PERJUANGAN K.H.BADRI MASHDUQI DALAM MENYEBARKAN TAREKAT DI TIJANIYAH DI PROBOLINGGO TAHUN 1980-2002

SUCIPTO, NIM. 12120060 (2019) PERJUANGAN K.H.BADRI MASHDUQI DALAM MENYEBARKAN TAREKAT DI TIJANIYAH DI PROBOLINGGO TAHUN 1980-2002. Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA.

[img]
Preview
Text (PERJUANGAN K.H.BADRI MASHDUQI DALAM MENYEBARKAN TAREKAT DI TIJANIYAH DI PROBOLINGGO TAHUN 1980-2002)
12120060_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PERJUANGAN K.H.BADRI MASHDUQI DALAM MENYEBARKAN TAREKAT DI TIJANIYAH DI PROBOLINGGO TAHUN 1980-2002)
12120060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

K.H. Badri Mashduqi merupakan salah tokoh islam yang memiliki peran penting terhadap keberagaman masyarakat khususnya di Kab. Probolinggo. Dia juga mendirikan pondok pesantren yang dikenal dengan nama Badridduja. Aktifitasnya tidak hanya sebagai tokoh NU atau sebagai pengasuh di pesantrennya tapi dia juga aktif dalam percaturan politik bangsa ini. Dan pada akhir hanyatnya, dia memasuki dunia shufi. Tarekat at-Tijaniyah sebagai pilihan hidupnya sampai dia dianggka sebagai salah satu pimpinan tarekat tijaniyah di Indonesia. K.H. Badri Masduqi lahir di Perenduan Sumenep, dua tahun sebelum kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 1 Juni 1942, dari seorang ayah KH Mashduqi dan Nyai Musyarroh. Pada tanggal 30 November 2002, Kraksaan Probolinggo dibanjiri oleh tangisan masyarakat atas wafatnya K.H. Badri. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada Perjuangan KH. Badri Mashduqi dalam menyebarkan tarekat tiijaniyah di Probolinggo Tahun 1980-2002. Dalam teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Max Weber ada tiga macam kategori yaitu: Kharismatik, Tradisional, dan Rasional atau Legal. Tipe kepemimpinan Kharismatik merupakan kepemimpinan yang didasarkan pada kharisma yaitu suatu kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang. Kemampuan itu melekat pada orang tersebut karena anugrah dari Tuhan YangMaha Esa. Kemampuan tersebut diakui oleh masyarakat atas dasar kepercayaan dan pemujaan. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yaitu rekonstruksi tentang masa lalu dengan beberapa tahapan yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, historiografi. Dengan harapan sumber yang dikumpulkan oleh peneliti bisa dipertanggung jawabkan kevalitannya. Kajian ini menggunakan pendekatan sosial-biografi, yakni untuk mengetahui dan memahami latar belakang seorang tokoh dalam proses interaksi sosial dan dapat memahami proses perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat khususnya di wilayah Probolinggo. Hasil kajian/penelitian ini menunjukkan bahwa K.H. Badri Mashduqi tidak hanya berperan sebagai pengasuh pondok pesantrennya tapi juga seorang pemimpiin tarekat yang memiliki krebilitas yang cukup sehingga dapat dikatakan, dia berhasil menjadi pimpinan tarekat dengan dibuktikan berkembangnya tarekat Tijaniyah di Probolinggo. Tarekat Tijaniyah dipilih sebagai jalan tasawufnya, tarekat ini dibawak pertama kali oleh kiai Chozin ke Probolinggo. Dalam memperjuangkan keabsahan tarekat, kiai Badri berani “pasang badan” untuk mempertahankan keabsahan tarekat Tijaniyah yang sebelum sudah dinyatakan salah satu tarekat mu’tabarah di Muktamar NU Surabaya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Syamsul Arifin
Uncontrolled Keywords: Perjuangan, KH. Badri Mashduqi, Tarekat Tijaniyah
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 26 Nov 2019 08:59
Last Modified: 26 Nov 2019 08:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36651

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum